Kamis, 25 Juli 2013
Resume Ispa pada anak
RESUME
ISPA
Tgl masuk Rs :23-07-2013 Diagnosa:ISPA
Tgl pengkajian:23-07-2013 Ruangan:Poli Anak
Jam pengkajian:11-00 No Rek :18 49 46
1.Biodata
A. identitas Klien
Nama : An” “A”
Tanggal Lahir : 04-07-2008
Umur : 6 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jln.emy saelan
B. identitas suami dan istri
Nama : “Tn” N Nama: “Ny”I
Umur:30 Thn Umur:35 Thn
Agama:Islam Agama:Islam
Pendidikan:SMA Pendidikan:SMA
Alamat :Jln.Emy Saelan Alamat :Jln.Emy Saelan
2.RIWAYAT KESEHATAN
A.Keluhan Utama : Batuk berlendir dan pilek
B.Riwayat Keluhan : Klien masuk RS dengan keluhan batuk berlendir di sertai pilek 2 hari yang lalu
C.Factor pencetus : Apa bila klien terkena angin,asap rokok, dan debu
D.Sifat keluhan : Batuk klien meningkat pada malam hari
E.Riwayat penyakit sekarang : Dua hari sebelumnya klien mengalami demam mendadak, nafsu makan menurun, batuk,pilek dan sakit tenggorokan
F.Riwayat penyakit dahulu : klien sebelumnya sudah pernah mengalami penyakit (ISPA )
G.Riwayat penyakit keluarga : Menurut orang tua klien, kakak klien juga pernah mengalami sakit seperti penyakit klien tersebut.
C.PEMERIKSAAN FISIK
A.Kesadaran : kompos mentis
B.TTV : TD : P:
N :
C.Sistem Pernafasan
1.Hidung :
-Inspeksi:
Membran mucosa hidung faring tampak kemerahan
Tampak batuk tidak produktif
Membran mucosa hidung faring tampak kemerahan
Tampak batuk tidak produktif
2.Leher :
-Palpasi
Tdk Teraba adanya pembesaran kelenjar limfe pada daerah leher / nyeri tekan pada nodus limfe servikalis Tidak atau teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid
Tdk Teraba adanya pembesaran kelenjar limfe pada daerah leher / nyeri tekan pada nodus limfe servikalis Tidak atau teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid
3.Dada :
-Perkusi
Suara paru normal (resonance)
Suara paru normal (resonance)
-Auskultasi
tidak terdengar ronchi pada kedua sisi paru
tidak terdengar ronchi pada kedua sisi paru
D.KLASIFIKASI DATA
Ds: orang tua klien mengatakan anaknya batuk berlendir di sertai pilek
Orang tua klien mengatakan anaknya batuk pada malam hari dan suah tidur
Orang tua klien mengatakan anaknya malas makan
Do: klien nampak batuk
Wajah klien tampak meringis tiap kali batuk
Klien mengatakan sakit tenggorokan
E.Masalah keperawatan : jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi muskus (secret)
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan masalah bersihan jalan nafas dapat teratasi dengan kreteria hasil: hidung bersih, tidak ada secret klien dapat bernafas dengan lancer.
F.Rencana keperawatan :
· Observasi sistem pernafasan dan adanya sumbatan
· Bersihkan jika ada sumbatan
· Berikan posisi semi fowler
· Anjurkan klien untuk minum air yang hangat
· Ajarkan batuk efektif
· Masase punggung dan dada klien
· Kalaborasi pemberian O2
G.Evaluasi
S: orang tua klien mengatakan anaknya masih batuk
O: klien nampak batuk
A: masalah belum terasi
P: lanjutkan intervensi
H. Masalah Keperatan : Gangguan pola nafas berhubungan dengan kongesti hidung
Tujuan setelah dilakukan tindak keperawatan diharapkan masalah gangguan pola nafas teratasi dengan kreteria hasil: klien tidak sesak lagi, sudah tidak ada sumbatan.
· Berikan posisi semi fowler
· Kalaborasi pemberian O2
· Kalaborasi pemberian obat
I.Evaluasi
S:Orang tua klien mengatakan klien masih batuk
O:Klien nampak batuk
A:Maslah belum teratasi
P:Lanjutkan intervensi
J.Masalah Keperatan :Risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
Tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan masalah gangguan nutrisi teratasi dengan kreteria hasil: napsu makan klien meningkat dan peningkatan BB, wajah terlihat segar.
Rencana Keperawatan
· Observasi adanya gangguan nutrisi
· Observasi pola makan
· Anjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering yaitu 2 jam sekali
· Anjurkan diet yang sehat
· Kalaborasi dengan tim gizi
· Kalaborasi pemberian obat
K.Evaluasi
S:Orang tua klien mengatakan klien malas makan
O:Klien nampak makan
A:masalah belum teratasi
P:Lanjutkan Intervensi
Rabu, 24 Juli 2013
Laporan Pendahuluan Ispa
A. DEFINISI
ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada anak-anak dengan gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul secara bersamaan (Meadow, Sir Roy. 2002:153).
ISPA (lnfeksi Saluran Pernafasan Akut) yang diadaptasi dari bahasa Inggris Acute Respiratory hfection (ARl) mempunyai pengertian sebagai berikut:
l. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikoorganisme kedalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
2. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alfeoli beserta organ secara anatomis mencakup saluran pemafasan bagian atas.
3. Infeksi akut adalah infeksi yang berlansung sampai 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang digolongkan ISPA. Proses ini dapat berlangsung dari 14 hari (Suryana, 2005:57).
Infeksi saluran nafas adalah penurunan kemampuan pertahanan alami jalan nafas dalam menghadapi organisme asing (Whaley and Wong; 1991; 1418).
B. ETIOLOGI
Etiologi ISPA terdiri dari 300 jenis bakteri, virus dan richetsia. Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari genus Streptococcus, Staphylococcus, Pneumococcus, Haemophylus, Bordetella dan Corinebacterium. Virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus, Adenovirus, Coronavirus, Picornavirus, Micoplasma, Herpesvirus dan lain-lain. (Suriadi,Yuliani R,2001)
C. TANDA DAN GEJALA
a. Tanda dan gejala dari penyakit ISPA adalah sebagai berikut:
1. Batuk
2. Nafas cepat
3. Bersin
4. Pengeluaran sekret atau lendir dari hidung
5. Nyeri kepala
6. Demam ringan
7. Tidak enak badan
8. Hidung tersumbat
9. Kadang-kadang sakit saat menelan
b. Tanda-tanda bahaya klinis ISPA
1. Pada sistem respiratorik adalah: tachypnea, napas tak teratur (apnea), retraksi dinding thorak, napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah atau hilang, grunting expiratoir dan wheezing.
2. Pada sistem cardial adalah: tachycardia, bradycardiam, hypertensi, hypotensi dan cardiac arrest.
3. Pada sistem cerebral adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, papil bendung, kejang dan coma.
4. Pada hal umum adalah : letih dan berkeringat banyak
(Naning R,2002)
D. KLASIFIKASI
Program Pemberantasan ISPA (P2 ISPA) mengklasifikasi ISPA sebagai berikut:
1. Pneumonia berat: ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada kedalam (chest indrawing).
2. Pneumonia: ditandai secara klinis oleh adanya napas cepat.
3. Bukan pneumonia: ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam, tanpa tarikan dinding dada kedalam, tanpa napas cepat. Rinofaringitis, faringitis dan tonsilitis tergolong bukan pneumonia
E. PATOFISIOLOGI
Perjalanan klinis penyakit ISPA dimulai dengan berinteraksinya virus dengan tubuh. Masuknya virus sebagai antigen ke saluran pernafasan menyebabkan silia yang terdapat pada permukaan saluran nafas bergerak ke atas mendorong virus ke arah faring atau dengan suatu tangkapan refleks spasmus oleh laring. Jika refleks tersebut gagal maka virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa saluran pernafasan (Kending dan Chernick, 1983 dalam DepKes RI, 1992).
G. KOMPLIKASI
1. Penemonia
2. Bronchitis
3. Sinusitis
4. Laryngitis
5. Kejang deman (Soegijanto, S, 2009)
F. Diagnosa Keperawatan
1) Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi muskus (secret)
2) Gangguan pola nafas berhubungan dengan kongesti hidung
3) Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ventilasi perfusi
4) Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
5) Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan agen virus/bakteri
6) Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
7) Nyeri akut berhubungan dengan agen biologi
H.Intervensi Keperawatan
Rencana tindakan:
· Observasi sistem pernafasan dan adanya sumbatan
· Bersihkan jika ada sumbatan
· Berikan posisi semi fowler
· Anjurkan klien untuk minum air yang hangat
· Ajarkan batuk efektif
· Masase punggung dan dada klien
· Kalaborasi pemberian O2
· Kalaborasi pemberian obat
Penyimpangan kdm Ispa
DAFTAR PUSTAKA
Meadow,Sir Roy dan Simen.2006.Lectus Notes:Pediatrika.Jakarta:PT.Gelora Aksara Pratama
DepKes RI. Direktorat Jenderal PPM & PLP. Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Jakarta. 2007
Suriadi,Yuliani R,2005,Asuhan Keperawatan pada Anak,CV sagung Seto,Jakarta
Gordon,et.al,2006, Nursing Diagnoses : definition & Classification 2005-2006,Philadelpia,USA
Departemen Kesehatan RI, 2005. Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut Untuk Penanggulangan Pneumonia Pada Balita: Jakarta.
Catzel, Pincus & Ian robets. (2005). Kapita Seleta Pediatri Edisi II. alih bahasa oleh Dr. yohanes gunawan. Jakarta: EGC
Gordon,et.al,2005, Nursing Diagnoses : definition & Classification2005-2005,Philadelpia,USA
Intensif Neonatus. Jakarta: Balai penerbit FKUI.
Materi pelatihan kader dan penyegara kader (2007), PSIK UMJ, Jakarta
Naning R,2006,Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Handout kuliah Ilmu Kesehatan Anak)PSIK FK UGM tidak dipublikasikan
Pertemuan Ilmiah Tahunan V (PIT-5) Ilmu Penyakit Dalam PAP di Sumsel. Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, Palembang
Soegijanto, S (2007). Ilmu penyakit anak; diagnosa dan penatalaksanaan.
Jakarta: Salemba medika
Langganan:
Postingan (Atom)